Selamat Datang Di Blog YudiFlasheR

Menorekan apa yang kita rasakan adalah tidak mudah, merangkai kata untuk mewakili perasaan itu seperti mendaki sebuah bukit yang terjal, terkadang terpeleset, atau terantuk dan akhirnya perlu adanya energi kemauan dan kebiasan positif yang terlatih.

Selasa, 29 Desember 2009

Pergi...?

Pergi Bukan Berarti Mundur, bukan berarti juga benci, dan bukan berarti juga tidak suka tapi pergi mencari jalan dan tempat yang lebih baik. Rasulpun pernah pergi meninggalkan kampung halamannya untuk mencari tempat yang bisa mengapresiasi apa yang diturunkan kepadanya, maka Madinahlah pilihannya. Tempat yg baik yang bisa menerapkan aspek-aspek illahiah tanpa ada gangguan bahkan dengan sepenuh hati mereka menjalankanya dengan rukun dan adil.

Hijrah bukanlah kata baru, bukan juga sebuah aktivitas yang anyar, Hijrah adalah konsep yang ada pada diri manusia untuk terus menemukan jati dirinya dan Tuhannya. Hijrah menjadi hal yang lumrah dan bisa dikatakan wajib. karena setiap manusia atau individu berhak untuk mendapatkan yang terbaik. Karena ilmu adalah tak terbatas, manakala keilmuann itu tidak berkembang dan apresiasi terhadap itu kurang, maka sudah semesteinya kita mencari dan pergi menuju kepada yang lebih baik lagi. maaf bukan berarti tidak mau bagian dari sejarah orang lain, tapi saya pingin mencatat sejarah saya sendiri, menjadi individu yang selalu bersyukur pada Alloh.

Ingat...Belajar janganlah liat siapa orang yang menyampaikannya, tapi liatlah apa yang disampaikan...
Ingat...Juga Jangan pernah tinggalkan Sholat...
Kesuksesan adalah orang - orang yang bisa sholat.
Percaya deh...
Be The Best...
Keep Struggle
Keep Try to be a something
bye...
I Luv u All ...

Minggu, 20 Desember 2009

Keep Struggle...

Bermaksud untuk melesat ke Bandung tadinya, Tapi lain lagi ceritanya Kalau tidak ikut.
Begini...Ceritanya..
Waktu itu sekumpulan Anak MI 08A bergerembol didepan kampus. Ternyata mereka bergerombol bukan bermaksud untuk demo, tapi mereka bilang akan turun kejalan, wah ada apa nih..selidik punya selidik ternyata mereka turun kejalan untuk melakukan syuting...wow...boleh juga tuh.

Ternyata mereka lagi mau berangkat ke daerah cileungsi, lokasi yang dipilih oleh mereka melakukan syuting. akhirnya saya memutuskan untuk ikut bersama mereka sambil nebeng mo pulang ke bandung. meraka melakukan syuting di tempat yang berbeda yang jaraknya berjauhan...wah...wah...niat banget NAK...bagus...

Saya pun ikut bersama mereka dan menyaksikan syuting mereka...Seru juga...
Nah ada yang paling seru...mereka mengajak saya ke suatu tempat yang katanya pemandangannya bagus, saya sedikit bimbang saya ikut mereka lagi apa saya meluncur langsung ke bandung. akhirnya ku putuskan untuk ikut bersama mereka dengan harapan masih banyak waktu untuk ke Bandung.

Perjalanan pun dimulai...memang benar pembandangan sekelilingnya memang bagus, bahkan kita sempat berhenti beberapa kali untuk take.
Jalannya....uiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih Turuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun...........naiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik, jadi kayak naik halilintar di ancol, hehehe. kalau mau kesana lagi mesti mempersiapkan motor dengan baik....

bersambung...

Kamis, 17 Desember 2009

Tahun Baru Hijriah


Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut. ( Hehe...saya pun baru tahu...maklum sih nggk pernah ngerayain kayak gitu)

Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.

Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion). dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari)

Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.



Rabu, 16 Desember 2009

Kehancuran...?


Seabreg permasalahan akan selalu menimpa kita, selalu menemani disetiap detik kehidupan waktu. permasalahan yang kadang membuat kita pusing tujuh keliling, atau bahkan bagi mereka yang sudah tiada bisa menghadapi mereka mengakhirinya dengan bunuh diri, hal ini tidak boleh terpikir sama sekali, karena bunuh diri bukan untuk mengakhiri segalanya, justru awal dari segalanya, dunia sengsara begitupun juga akhiratpun sengsara.

memang sebuah permasalahan terkadang membuat kita menjadi takut, miris dan pingin cepat menyelesaikannya, tapi apa daya terkadang kita blom dimampukan untuk menyelasikannya. kembali kesabaran menjadi solusinya. belom selesainya permasalahan adalah kesiapan kita untuk menghadapi kehancuran...

Siap menghadapi kehancuran ataupun siap menghadapi ke gagalan adalah sesuatu yang positif, artinya kalaupun itu terjadi kita siap menghadapinya dan tidak shock. Mempersiapkan kehancuran bukan berarti kita pingin hancur, mempersiapkan diri jatuh bukan berarti kita kepingin jatuh...

Kehancuran adalah menjadi monster bagi setiap orang, lembaga bahkan negara sekalipun. kehancuran bukan akhir dari segalanya. kehancuran akan hancur kalau kita sebagai pelaku dari setiap permaslahan hanya bilang..."iya ini karena aku sebagai penyebabbya" kenapa kita musti bilang seperti itu, yang lebih baik adalah "ayoo kita persiapakan kehancuran itu dengan berlapang dada dan bertawakal pada yang maha kaya Alloh Azza wa zala, karena itu bukan akhir segalanya". Sembari memikirkan usaha apa yang real yang bisa kita lakukan untuk menekan kehancuran dan berlepas dari kehancuran walaupun usaha itu hanya sekadar ucapan motivasi...

mungkin karena sebuah ucapan itu akan lebih kuat dalam menghadapi sebuah kegagalan atau kehancuran. ataupun bahkan kita bisa terhindar dari kehancuran itu.

Jangan meremehkan ucapan ataupun perkataan yang positif terhadap orang terdekatnya...karena itu bisa jadi sebuah kekuatan yang tanpa batas...
Saling Support adalah hal yang utama dalam menghadapi permasalahan yang pelik...bukan menyalahkan diri...

Senin, 07 Desember 2009

Kilometer Nol

Ada dan tiada adalah sesuatu yang menjadi ada manakala digulirkannya waktu, Ada harus menjadi sebuah kenyataan yang harus dihadapi, begitu juga tiada menjadi sesuatu yang nyata adanya. keterpurukan adalah bahasa yang selalu terpaut pada roda dan garis kehidupan, keterpurukan berarti adanya pengorbanan yang harus dibayarkan, tapi mensikapi keterpurukan menjadi sangat nyata dan penting untuk meneruskan roda kehidupan. keterpurukan akan menjadi sesuatu yang positif jika dinilai dari kacamata kelapangan dada. berharap dan selalu berusaha untuk bangun dan bangkit dari keterpurukan.

Keterpurukan bukan akhir dari segalanya, ada pintu keberhasilan dan kebahagian didepannya kalau kita berusaha dan berdoa. walaupun terkadang hati selalu bertanya " sampai kapan kita harus begini?" pertanyaan itu sudah semestinya harus di jawab dengan merubah pola biasa menjadi yang luarbiasa. Terus bagiamana mau menjadi luarbiasa, karena kita sudah tidak memiliki yang apa seharusnya kita miliki, bagaimana kita bisa mencangkul sawah kalau cangkulnyapun sudah tidak punya lagi.

Alloh adalah maha Kaya, apa yang ada di bumi adalah sedikit dari kekayaan yang Alloh miliki. kita sebagai hambanya, sudah seharusnya bersimpuh untuk meminta dan diberikan jalan untuk meraih kekayaannyanya tanpa hanya menengadahkan tangan belaka. Bersabar dan terus berikhitiar adalah kendaraan untuk melalui jalan keterpurukan itu.

Adalah sebuah teka-teki seperti apa masadepan kita, apakah memang kita tertakdirkan menjadi orang yang selalu terpuruk, atau sebaliknya. Sungguh berat masa ini. tiada masa yang seberat saat sekarang ini. dari ketiadaan kita berusaha untuk tetap tersenyum...untuk tetap memberikan optimisme. Berat...berat...
Aku adalah orang yang terpuruk...bukan untuk ditangisi...
Aku adalah orang yang terpuruk...bukan untuk disesali....
Aku adalah orang yang terpuruk untuk bangkit dari keterpurukan itu....

Ketiadaan begitu kita pertama kali di lahirkan...
Ketiadaan bukan berarti tidak bisa apa-apa
Ketiadaan bukan Sebuah Pembenaran..
Tapi Ketiadaan adalah Pintu menuju Kerberadaan...
Kerberadaan yang hakiki adalah....kebahagian...
kebahagian yang hakiki adalah mencintai Alloh dan Rosulnya...
Jalannya adalah mencintai orang yang bener-bener kita cintai untuk selalu bersama....
Bertasbih...bertahmid dan ber Tahlil...

Kilometer Nol....