Selamat Datang Di Blog YudiFlasheR

Menorekan apa yang kita rasakan adalah tidak mudah, merangkai kata untuk mewakili perasaan itu seperti mendaki sebuah bukit yang terjal, terkadang terpeleset, atau terantuk dan akhirnya perlu adanya energi kemauan dan kebiasan positif yang terlatih.

Jumat, 30 Juli 2010

HATIKU

Langkahku gontai terkadang sesekali terseok-seok dan beberapa kali ku harus terjerembab karena pasir hisap itu mengikatku dan menarikku. Peluh membasahi bibir yang sudah retas karena panasnya padang pasir yang tak berujung, sesekali butiran pasir terhisap hingga membuatku terbatuk-batuk tak ada ada dahak dalam batkuku tapi darah kental yang keluar dari sudut bibirku.

Haus…haus… kuinign minum, dimana telaga oase itu, masih adakah ditengah padang pasir yang tandus ini. Kembali badanku tersungkur hingga wajahku menerpapa pasir yang membuatku tak ingat lagi, gelap…dan gelap…

Pelahan-lahan kubuka mataku, samar namun jelas, parasnya begitu menyejukkan kucoba untuk menggerakan bibirku dan berucap “ Siapakah dirimu ?”, “ Dimana Aku ini “ . dengan manisnya dia menjawab, Aku adalah Hatimu, Aku datang kesini untuk mengingatkanmu, karena kau telah melepaskan kendali akan ku, hingga kini kau menderita, sekarang saatnya kau ikat aku dengan tali ikhlas yang ada pada dirimu, simpan aku dimihrab cintanya Alloh, supaya aku tidak membuatmu tersiksa seperti ini, dan jangan lupa untuk memberiku siraman Illahiah supaya aku selalu ceria dan bercahaya hingga dapat mengantarkanmu di gelapnya dunia kini.

Baiklah maafkan Aku wahai…hatiku karena telah melepaskanmu tak terkendali, sekarang kembalilah. Maka aku akan menjagamu sampai saatnya nanti…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar pada Artikel Ini !