Selamat Datang Di Blog YudiFlasheR

Menorekan apa yang kita rasakan adalah tidak mudah, merangkai kata untuk mewakili perasaan itu seperti mendaki sebuah bukit yang terjal, terkadang terpeleset, atau terantuk dan akhirnya perlu adanya energi kemauan dan kebiasan positif yang terlatih.

Minggu, 31 Juli 2011

Celoteh ke 1 di Ramadhan: Yang Lalu Biar Berlalu


Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis.

Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!

Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda
pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan,
dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang lalu." Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai
pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu. Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya." Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang,
sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, "Mengapa engkau tidak menarik gerobak?"

"Aku benci khayalan," jawab keledai.

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puingpuing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!

La Tahzan

Jumat, 29 Juli 2011

Pikirkan dan Syukurilah!


Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.
Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.
(QS. Ibrahim: 34)

Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.
Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.
(QS. Luqman: 20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.
Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(QS. Ar-Rahman: 13)

Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?

Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?

Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan. Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung?

Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun Anda masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.

Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah!

Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.
(QS. Adz-Dzariyat: 21)

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan janganlah termasuk golongan
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.
(QS. An-Nahl: 83)

dari La Tahzan


Jumat, 22 Juli 2011

Tuhan ku


Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
(QS. Ar-Rahman: 29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya Allah!" Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: "Ya Allah!" Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!"

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: "Ya Allah!" Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya Allah!" Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:
"Ya Allah!" Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya. Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah- Nya untuk memohon pertolongan!

Ketika lidah bergerak, tak lain hanyauntuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu,hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena, {Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.}
Allah: nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga.

Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?
(QS. Maryam: 65)
Allah: milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan,,kemuliaan, kemampuan, dan hikmah. Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
(QS. Ghafir: 16)

Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan.
Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lab. (datangnya).
(QS. An-Nahl: 53)

Allah: pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan. Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna,akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabku

Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.

Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu.

Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu.

Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala tentara-Mu.

Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua.
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera.

Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Sabtu, 16 Juli 2011

Ada Apa Dengan Negeri Ini?


Setelah beberapa minggu ini perhatian ke berbagai media, internet, tv dan koran serta majalah, ada beberapa yang membuat perhatian dan miris membaca dan menyimaknya. dari mulai seorang Hakim yang sogok, dari mulai para konspirator ulung yang lagi memainkan negeri ini, Anak sekolah yang Jujur diusir dari kampungnya, orang tua kritis diancam sampai anaknya enggan untuk masuk sekolah lagi, TKI yang dipancung dan di tembus dengan nilai yang fantastis, biaya sekolah tinggi yang melambung. Hukum yang tidak berpihak pada wong cilik dan hati nurani seperti sedikit dari kasus Prita dengan RS Omni, Rendy dengan jual IPAD di KASKUS, disalah satu acara di Metrotv, beberapa orang yang tidak bersalah dipaksa dengan oknum polisi untuk mengakui perbuatan yang tidak diperbuatnya...inikah pertanda akhir dari sebuah negara? Apa yang akan terjadi? Revolusi Sosial seperti Mesir? Jejaring sosial menjadi senjata yang ampuh untuk sebagai sebuah pergerakan dan konspirasi era informasi, ole karena itu semua intelejen masuk ke seluruh jejaring sosial seperti twiter dan facebook. hehehe mereka dah aware....

Permasalahan seabrek diatas setidaknya tidak membuat kita menjadi surut untuk berbuat baik kepada sesama yang memerlukannya. sangat sedih sekali ketika mendengar sebuah Rumah Sakit Daerah di Garut bangkrut diakarenakan kebanykan menampung Rakyat Miskin, kok bisa ya? padahal itu di support sama pemerintah. seharusnya kesehatan itu bisa kita nikmati grats seperti ketika kita menikmati tayangan televisi, bisa nggk yah...? malah tuh tv makin makmur saja karena ada sponsor , bisa nggk y Rumah sakit kayak gitu, Obat Obatan yang di supply sebagai baiya marketing pihak yang mempunyai Obat, ya itung itung promolah..., begitupun alat alat kesehatan...apa bisa yah...

Seorang Sujiwo Tejo bilang seperti ini, mereka yang berbisnis di ranah Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan bahan pokok. harusnya mempunyai hati nurani yang dalam dan rasa empati yang tinggi. karena kebutuhan ini adalah kebutuhan pokok, untuk pendidikan seharusnya tidak membebani biaya yang selangit, begitupun kesehatan dan sembako. Di ranah maya ini banyak yang masih peduli untuk itu, salah satunya adalah kampus virtual Indonesia, sebagai pembelajaran On line Gratis yang diperuntukan kaum marginal. dan mungkin masih banyak lagi.

Uang memang begitu menggiurkan, setiap orang butuh itu. dengan UANG kita bisa melakukan Apapun, tapi UANG tidak bisa membeli sebuah kebahagian. Bahagia Rasanya ketika Anak negeri Ini mengharumkan Keluarga dan Agamanya, padahal dia berangkat dari orang yang kekurangan. jangan remehkan mereka. biasanya mereka lebih kuat karena sudah terlatih dengan kekurangan sehingga biasanya akan muncul etos kerja, cita dan bara semangat u bangkit. karena mereka bagitu serius kuliah di universitas kehidupan, tak ada paksaan mengerjakan tugas, yang ada harus melakukan tugas karena harusnya begitu bukan untuk mengejar sebuah nilai, pengajar mereka adalah setiap orang, dirinya sendiri, orang tua, pengalaman dan Alloh sang Maha Pengajar. Tak ada Transkrip nilai yang ada senyuman bahagia atas jerih payahnya. bukan status yang menjadi gaya hidup, tapi berbagai dan menolong sebagai gaya hidup. Kelulusan dan wisuda ada di setiap cucuran keringat dan kerenyitan kening yang berpikir keras memikirkan bagaimana supaya dirinya bisa menjadi lebah bagi ratunya dan bunga sehingga madu itu bisa dirasakan manfaatnya untuk seluruh makhluk.

Yahh betul...kalau materi memang selalu kekurangan, bukan berarti karena kami miskin lantas kami matikan idealisme itu. walau kekurangan itu mendera biarlah itu sebagai proses walau memang harus mati karenanya...dapur yang kadang berasap ataupun harus mengikatkan ikatpinggang. Biarlah kami belajar dari semua itu, sehingga anak anak kami bisa belajar itu.

Kehidupan adalah sebuah timeline untuk membuat sebuah keyframe dan event yang berharga dan bekal...halah...kayak belajar animasi aja. yang nantinya akan berakhir juga ke peristirahtan terakhir. Hidup bersemangat untuk membangun dan mngumpulan bekal untuk mati. Harta yang dibawa adalah harta yang di Shodaqohkan, ilmu yang dibawa kematian adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang ada dekapkan kita kita ajarkan menjadi anak yang Soleh.

berbagilah tanpa berharap imbalannya. biarkanlah Alloh yang akan selalu menjaga rizki mu.

Allohu'alam bishowab.