Selamat Datang Di Blog YudiFlasheR

Menorekan apa yang kita rasakan adalah tidak mudah, merangkai kata untuk mewakili perasaan itu seperti mendaki sebuah bukit yang terjal, terkadang terpeleset, atau terantuk dan akhirnya perlu adanya energi kemauan dan kebiasan positif yang terlatih.

Jumat, 13 Agustus 2010

Hari ke 4: Ibuku Tercinta

Ramadhan di setiap hari begitu indah dan bertabur berkah serta hikmah, tak luput juga terkadang bagi mereka yang sudah terkunci mati hatinya bulan ini tidak jauh berbeda dengan yang lainnya bahkan dipandang dari sudut bulan suci ini mereka adalah orang yang tak tau diri dan tidak bersyukur kepada Alloh, bagaimana tidak mereka dengan tak tahu malu, mereka minum dan merokok dimana saja. Moga kita selalu menjadi orang yang selalu dilindungi oleh Alloh. Amiin.

12.30; Lancer ku pacu dengan kekuatan penuh sampai menembus batas 200 KMH, maklum jalanan menuju cipularang begitu lenggang, lagian sepertinya ada nantangin ngajak nge-track…he…he siapa takut. Bass di lancerku begitu menekan dadaku serta ikut mendidihkan Andrenalinku, lagu OST “Fast 2 Farious “ mengalun mengikuti Irama perpindahan akselerasi kecepatanku, he..he jadi kayak di film, itu semua kucoba lakukan karena untuk mengalihkan pikiranku dari rasa sakit dibadanku, beberapa kali kita saling susul menyusul, mobil didepan begitu conggah karena merasa besutan jerman, beberapa kali sepertinya memperolokanku yang hanya sebuah besutan jepang…he..he belum tahu dia, suatu ketika BMW 320i mensejajarkan dengan lancerku di arena pacu tol cipularang, dah gitu dia melesat…wew…dia mo coba rock n roll y, kurubah lagunya dengan “Eminem” dan makin keras bass itu memompa Andrenalinku, ku Aktifkan NOS yang baru di dandanin kemarin, “klik” beung…lancerku seperti terdorong kekuatan peswat jet, meteran menunjukan 250 KMH, wew…ku coba ku kejar BMW 320i itu, dengan sangat enteng ku Salip dia dan sebentar ku sejajarkan dengannya sambil membuka kaca jendela sebelah kiri sedikit sehingga senyumku terlihat pas N I say : “Arios Amigos…” beung…meteran yang ada di lancer ku berhenti karena Auto Switching meassurment ke Digital disebabkan kecepatan sudah di atas 300 KMH, Tak lama gerbang pintu tol Padalarang barat terlihat, ku Turn Of NOS di lancerku, Auto Switching meassurment itu memindahkan ke materan lagi, auto coller engine segera bekerja untuk mendinginkan mesin, hingga kecepatan menurun sampai 40 KMH, hehe…nggk percuma NOS kemarin di dandanin. Lancerku pun berjalan normal setelah keluar dari pintu Tol Padarang Barat Menuju ke Pintu Tol Buah Batu.

13.30; Sampai lah di Rumah Tercinta, ku parkirkan sejenak. Ku Tengok Mamah ku (begitu aku memanggil ibuku ), membukakan pintu sadar kalo anak kesayangannya pulang, dengan sedikit cemas karena melihat kondisiku yang terlihat kuyu dan lemas, “ Ku Naon A, Siga nu teu damang?” ( Kenapa A kok seperti yang terlihat sakit), “I ya Mah, Adi dari Jakarta dah terasa panas, lagi nggk enak badan nih”, “Ya sudah istirahat aj sana, tapi kamu masih shaum kan?”, “ Insyalloh Mah”, sesudah mencium tangan mamahku, ku langsung ke kamarkku, kamar yang selalu menjadi miliku dari sejak SMP dulu, bahkan mamah sampai nggk mau ngontrakin itu kamar, karena itu kamar anak kesayangannya…hehe…he mamahku memamg the best mother in the world lah. “A.. Tuh Air Angetnya dah mamah siapin klo mau mandi mah?” teriak mamahku dari dapur, “ iya mah, sebentar”. Setelah itu langsung mandi dan rehat sebentar.

14.00; ku Ambil Apple ku dan ku aktifkan, ada beberapa hotspot yang terditeksi, hehe..terlintas pingin jahil..”nggk ah lagi bulan puasa”. Mamahku menghapiriku ke tepian tempat tidurku, seraya berkata “ Kok kamu bisa sakit sih Di”, “Iya, Mah Akhir-akhir ini, aku lagi disibukan beberapa aktifitas dan sesuatu yang membuat badan ini jadi Aneh”, “Aneh kenapa maksudnya?” kebiasaan mamahku klo memperlakukan aku begitu sayangnya, beliau sambil memijiti kaki yang memang masih terasa pegel karena harus memaikan seni track jalanan…hehehe. “ iya, mah ntah kadang ada Sesuatu yang aneh dan itu selalu terbayang”, “wah..jangan bilang kalau itu tentang perempuan yaah…?”, “ Aku hanya nyegir, mamah selalu peka terhadap apa yang terjadi sama anaknya ini. “ kok dari tadi mamah dengerin lagunya itu itu melulu?”, “he…he iya mah, ini judul lagunya ‘Pilihan hatiku’ geisa yang nyayiin klo nggk salah sih”, “ halah mamah nggk tau banyak tentang lagu, ydah Istirahat tidur sana, nanti mamah bangunin pas Ashar tiba”, “ ydah, nuhun nya mah”, sambil tersenyum mamah pun pergi meninggalkanku, turn off apple ku dan ku ambil iPod ku untuk terus mendengarkan lagu “Pilihan Hatiku”, sampai aku tak ingat lagi dan terlelap tidur.

16.00; “ A bangun..A Sholat Ashar sana dah jam empat tuh, lah kok badanmu panas A?”, “ Iya mah makin nggk enak nih, ydah saya wudhu dulu dan sholat”, ku berbergegas untuk wudhu dan sholat, setelah itu ku coba untuk istirahat lagi dengan merebah diri, sambil kuraih iPod ku dan kunyalakan channel MQ Radio, waktu itu Seorang ustdaz sedang membicarakan tentang kemulaian seorang ibu, al Ustadz itu seraya berceramah demikian;

“Wahai Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Ibumu,” jawab beliau. Kembali orang itu bertanya, “Kemudian siapa?” “Ibumu.” “Kemudian siapa?” tanya orang itu lagi. “Kemudian ayahmu,” jawab Rasulullah. (HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447) Hadits di atas menunjukkan pada kita bahwa hak ibu lebih tinggi daripada hak ayah dalam menerima perbuatan baik dari anaknya. Hal itu disebabkan seorang ibulah yang merasakan kepayahan mengandung, melahirkan, dan menyusui. Ibulah yang bersendiri merasakan dan menanggung ketiga perkara tersebut, kemudian nanti dalam hal mendidik baru seorang ayah ikut andil di dalamnya. Demikian dinyatakan Ibnu Baththal rahimahullahu sebagaimana dinukil oleh Al-Hafidz rahimahullahu. (Fathul Bari, 10/493) Islam mengharamkan seorang anak berbuat durhaka kepada ibunya sebagaimana ditegaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau: “Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada para ibu…” (HR. Al-Bukhari no. 5975 dan Muslim no. 593) Al-Hafizh rahimahullahu menerangkan, “Dikhususkan penyebutan para ibu dalam hadits ini karena perbuatan durhaka kepada mereka lebih cepat terjadi daripada perbuatan durhaka kepada ayah disebabkan kelemahan mereka sebagai wanita. Dan juga untuk memberikan peringatan bahwa berbuat baik kepada seorang ibu dengan memberikan kelembutan, kasih sayang dan semisalnya lebih didahulukan daripada kepada ayah.” (Fathul Bari, 5/86) Sampai pun seorang ibu yang masih musyrik ataupun kafir, tetap diwajibkan seorang anak berbuat baik kepadanya. Hal ini ditunjukkan dalam hadits Asma` bintu Abi Bakr radhiyallahu ‘anha. Ia berkisah: “Ibuku yang masih musyrik datang mengunjungiku bertepatan saat terjalinnya perjanjian antara Quraisy dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ibuku datang berkunjung dan memintaku untuk berbuat baik kepadanya. Apakah aku boleh menyambung hubungan dengannya?” Beliau menjawab, “Ya, sambunglah hubungan dengan ibumu.” (HR. Al-Bukhari no. 5979)

17.45 ; Mamahku menghampiri kembali, seraya berkata; “Gimana keadaanmu A?”, “Alahamdulilah ma dah sedikit mendingan”, “ ydah sana siap-siap buka puasa, mamah dah buatin gehu kesukaan kamu dan jangan lupa dimakan obatnya, dah mamah siapkan semuanya”, “ Makasih mah”. Andaikan saja…ah dah ah jangan berandai-andai. Subhannalloh benar, betapa mulai seorang ibu. Mamah dah sudah siapkan semuanya, padahal mamah dah saya kecewakan dengan sikap dan putusan saya. Tapi mamah masih begitu perhatian banget.

17.54 Adzan Magribpun berkumandang, tanda berbuka puasa dan Sholat magrib telah tiba, setelah minum air putih dan ber doa;

Ya Alloh Engkau Maha Kuasa Ya Alloh Engkaupullah yang menggulirkan Takdir Ya Alloh Ampuni Hambamu ini yang telah menyakiti Ya Alloh Ampuni Atas kebodohan, kehinaan dan kedzoliman yang telah hamba lakukan Ya Alloh Tinggikan Derajat orang tua kami, Ya Alloh Berikanlah keberkahan dan ampunan pada Ibu ku Ya Alloh Sayangilah Ibuku lebih seperti menyangiku dari buaian sampai kini. Berikanlah beliau selalu ada dalam petunjukmu… Untuk orang yang selalu ku cintai sepanjang Masa, Ibu ku Tercinta…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar pada Artikel Ini !